Mendengar kata kaca, yang terlintas dibenak masyarakat adalah sebuah cermin untuk alat bantu merias diri, etalase toko hingga jendela rumah.
Namun ternyata, ada limbah kaca yang bisa dimanfaatkan sebagai barang kerajinan dan menjadi gaya hidup, serta mempunyai nilai jual yang cukup tinggi.
Produk tersebut berupa mozaik kaca, yakni memadukan kaca kecil-kecil yang berbeda warna sehingga memunculkan binar sinar warna-warni yang memikat hati.
Menurut Kadek Mahendra, salah seorang perajin mozaik kaca, di kawasan Kuta, Senin (3/3) kemarin, mozaik kaca menjadi gaya hidup masyarakat saat ini, yakni konsumen cenderung menempatkannya di ruang tamu untuk kemewahan dan prestise pemiliknya.
Kata dia, untuk menghasilkan produk cermin, kap lampu, vas bunga, asbak dan sebagainya yang dihiasi dengan mozaik kaca tidaklah sulit dan bahkan jauh lebih gampang dibandingkan dengan produk ukiran.
‘’Hanya saja, untuk menghasilkan produk ini perajin hanya membutuhkan ketelitian, kesabaran dan kesenian dalam memasang mozaik kaca ini,’’ ujarnya.
Lanjut dia, kaca-kaca yang bentuknya kecil-kecil yang didapat dari limbah toko kaca dan dari para pemulung ini, pihaknya olah menjadi barang kerajinan dengan bantuan lem, semen dan plamir.
Di luar dugaannya banyak buyer mancanegara yang tertarik hasil karyanya dan memesannya dalam jumlah yang cukup banyak untuk dijual ke luar negeri.
‘’Mungkin ini dikarenakan, orang asing lebih menghargai karya-karya unik dan membutuhkan ketelatenan. Salah satu model yang disenangi orang asing adalah model mozaik kaca ini,’’ ungkapnya.
Disinggung mengenai harga, ia tidak mematoknya, tergantung siapa yang membeli, yakni kalau orang lokal atau wisatawan domestik yang membeli, harganya jauh lebih murah ketimbang harga yang dipatok buat wisatawan asing, yakni harganya mulai ribuan hingga ratusan ribu rupaih per unit, tergantung model, ukuran dan rumit tidaknya proses pengerjaannya.
Hal senada diungkapkan Pujawan, salah seorang perajin mozaik kaca lainnya. ‘’Kerajinan mozaik kaca terdapat beberapa jenis bentuknya, yakni ada model piringan, cermin, model ikan, serta salib,’’ ujarnya.
Barang kerajinannya ini lebih banyak diekspor ke pasar Italia, Prancis dan Amerika. Kerajinan model ini cukup mendongkrak perekonomiannya di tengah lesunya pariwisata Bali belakangan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar